Assalamu'alaikum Wr. Wb..
Al Qur'an telah mengatur bagaimana adab-adab dalam hal meminta izin. Memang sepertinya sepele (kecil) namun sangat besar manfaatnya bagi kita. Adapun adab meminta izin yang diatur dalam Al Qur'an beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :- Adab meminta izin saat akan memasuki rumah orang lain. Dalam Al Qur'an Surah An-Nur ayat 27 dan 28 Allah SWT berfirman : "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat."
"Dan jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, 'kembalilah!' Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Dari kedua ayat di atas dapat diambil hikmah sebagai berikut:
- Islam mengajarkan kebaikan dari seluruh sendi kehidupan bahkan hal terkecil seperti adab memasuki rumah orang lain.
- Izin adalah bentuk kehalusan dan rasa sensitivitas terhadap adab dan penjagaan kesucian.
Lafaz yang harus kita ucapkan saat memasuki rumah (milik sendiri / orang lain) yaitu dengan mengucapkan salam kepada penghuninya, yang berarti memberi salam kepada diri sendiri seperti yang terdapat dalam Al Qur'an Surah An-Nur ayat 61. - Adab meminta izin dalam rumah tangga. Dalam Al Qur'an Surah
An-Nur ayat 58 dan 59 Allah SWT berfirman : "Wahai orang-orang yang
beriman! Hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu
miliki, dan orang-orang yang belum baligh (dewasa) diantara kamu,
meminta izin kepada kamu pada tiga kali (kesempatan), yaitu sebelum
sholat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari,
dan setelah sholat isya. (Itulah) tiga aurat (waktu) bagi kamu. Tidak
ada dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu)
itu; mereka keluar masuk melayani kamu, sebagian kamu atas sebagian yang
lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat itu kepadamu. Dan Allah
Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
"Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur dewasa, maka hendaklah mereka (juga) meminta izin, seperti orang-orang yang lebih dewasa meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepadamu. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
Dari kedua ayat di atas dapat diambil hikmah sebagai berikut:- Allah SWT mendidik manusia dengan adab-adab ini karena Dia ingin membangun ummat yang sehat secara mental, jiwa, dan hati yang suci bersih.
- Pendidikan itu dimulai dari rumah-rumah orang-orang beriman dan ditanamkan sejak sedini mungkin.
- Adab meminta izin dalam berjihad / berdakwah. Dalam Al Qur'an Surah
An-Nur ayat 62 Allah SWT berfirman : "(Yang disebut) orang mukmin hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad), dan apabila mereka berada bersama-sama dengan dia (Muhammad) dalam suatu urusan bersama, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sungguh orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad), mereka itulah orang-orang yang (benar-benar) beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena suatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang engkau kehendaki diantara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Dari ayat di atas dapat diambil hikmah sebagai berikut:- Meminta izin adalah bagian dari ketaatan.
- Melaksanakan tugas atau kewajiban itu lebih utama dibandingkan meninggalkannya, walaupun ada uzur.
- Seorang kiadah (pemimpin) berhak memberikan izin atau tidak memberikan izin.
Izin yang diabaikan terdapat dalam Al Qur'an Surah An-Nur ayat 63, yaitu: "Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul (Muhammad) diantara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain). Sungguh, Allah mengetahui orang-orang yang keluar (secara) sembunyi-sembunyi diantara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih." - Orang yang mencari alasan biasanya menghindar untuk berhadapan secara langsung.
- Orang yang mencari alasan, akan diliputi perasaan was-was akan "kebohongannya".
- Adab meminta izin di tempat-tempat umum. Dalam Al Qur'an Surah An-Nur ayat 29 Allah SWT berfirman : "Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak dihuni, yang di dalamnya ada kepentingan kamu; Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan."
Dari ayat di atas dapat diambil hikmah sebagai berikut:
Dari semua pembahasan di atas, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
- Beramal jama'i dalam mencapai tujuan itu lebih baik daripada bergerak sendiri sehingga akan terbentuk jama'ah yang solid.
- Amal jama'i membutuhkan keikutsertaan setiap komponen dalam jama'ah.
- Orang-orang beriman tak akan meninggalkan tugas atau kewajibannya tanpa izin dari pemimpin mereka.
- Orang-orang beriman tak akan meminta izin kecuali untuk urusan yang sangat darurat dan penting.
- Bagaimana kita bisa mengerjakan yang besar jika kita tidak membiasakan dengan yang kecil.
- Memberi izin atau tidak adalah hak pemimpin, setelah tiap individu diberi hak yang sama dalam mengemukakan izin.
Demikian pembahasan materi mengenai adab al-isti'dzan (adab meminta izin), semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat bagi yang membaca, dapat dipahami, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dan disampaikan kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahui. Ilmu yang bermanfaat yang kita sampaikan kepada orang lain merupakan salah satu amal saleh yang pahalanya akan terus mengalir kepada kita selama ilmu tersebut masih diamalkan sekalipun kita sudah mengalami kematian.
1 komentar:
alhamdulillah..tulusannya sangat bagus dan mudah2an bermamfaat ya
Posting Komentar